Ilmuwan Jepang Temukan Fakta Unik Mengenai Burung Hantu
JATIMTECH – Belakangan ini para peneliti dari Universitas Hokkaido melakukan penelitian terhadap burung hantu yang dalam penelitian tersebut hampir 90% kehilangan efisiensi berburu karena tingkat yang cukup tinggi dari kebisingan lalu lintas. Nah dalam sebuah studi baru yang telah diterbitkan dalam jurnal Scientific Reports melaporkan bahwa dampak kebisingan pada burung hantu yang mempunyai bertelinga panjang dan pendek.
Burung hantu serta predator seperti kelelawar yang biasanya sangat bergantung pada pendengaran yang tajam untuk mencari makanan. Menurut para ilmuwan kebisingan lalu lintas dapat menghambat kemampuan burung hantu untuk mencari makan dalam kehidupan mereka sehari-hari. Sebagai solusinya, para ilmuwan menciptakan baterai suara mangsa buatan yang nantinya akan menarik burung-burung hantu tersebut.
Tim tersebut telah meneliti 78 burung hantu dari 45 bertelinga pendek serta 33 bertelinga panjang yang berlokasi di Jepang. Uji coba ini dilakukan untuk suara buatan mangsa di tingkat desibel yang cukup stabil dan rekaman kebisingan lalu lintas. Ketika dilakukan uji coba tersebut kebisingan lalu lintas sekitar 40 desibel apa yang kemudian terjadi adalah burung hantu kehilangan sekitar 17% dari kemampuan keseluruhan mereka untuk mendengar suara mangsa. Lebih lanjut ketika tingkat kebisingan lalu lintas dinaikkan 80 desibel yang setara dengan suara kereta api, maka burung hantu kehilangan sekitar 89% dari kapasitas mereka untuk mendengar mangsa.
Perubahan perilaku predator nokturnal ini dapat mengubah interaksi yang memiliki konsekuensi negatif pada seluruh ekosistem. Sejauh ini langkah kongkrit yang telah dilakukan adalah para peneliti berencana melakukan cara untuk melunakkan dampak kebisingan lalu lintas pada predator khususnya untuk burung hantu dan keelawar. Mereka juga mengukur dampak lalu lintas pada habitat burung hantu serta tingkat kelangsungan hidup mereka yang dilansir dari Seeker, Selasa (27/09/2016).