Benarkah Makan Sore Lebih Efektif dalam Membakar lemak?

www.JATIMTECH.com – Tahukah sobat kalau tes pertama manusia terhadap jam makan malam yang dibatasi bisa mengubah tempo jam makan kita saat lapar di malam hari. Metode diet ini pada awalnya sih ditekankan pada pembatasan jam makan atau yang sering kita kenal dengan sebutan metode (eTRF), metode ini pada intinya membatasi orang makan di sore hari dan tidak makan lagi sampai sarapan pagi berikutnya. Temuan itu diresmikan pada presentasi lisan di The Obesitas, ObesityWeek 2016 di New Orleans, Louisiana.

Mereka menemukan bahwa jam makan yang dilakukan pada pukul 08:00-14:00 yang diikuti oleh 18 jam sehari dibandingkan dengan makan pada pukul 08:00-20:00 yang wajar dilakukan oleh orang Amerika berhasil mengurangi tingkat nafsu makan berlebihan sepanjang hari. Penelitian baru ini, didanai oleh TOS di awal karir penelitian mereka di tahun 2014, menunjukkan bahwa menghentikan makan malam hari mungkin memiliki beberapa manfaat untuk menurunkan berat badan.

Tubuh memiliki jam internal dan banyak aspek metabolisme berada pada fungsi optimal di pagi hari. Oleh karena itu, makan sejalan dengan jam sirkadian tubuh dengan makan pada waktu yang berulang setiap harinya. Seperti saat kita makan sekitar pukul 07.00 dan pukul 19.00 yang mana berulang setiap harinya. Studi baru eTRF ini menunjukkan bahwa penemuan ini ternyata juga berpengaruh terhadap metabolisme kita.

Untuk melakukan studi mereka, Dr. Peterson dan rekan menguji pada sebelas pria dan wanita dengan berat badan berlebih untuk menerapkan (eTRF) lebih dari empat hari makan selama pukul 08:00-02:00 dan empat hari rata-rata makan untuk orang Amerika pukul 08:00-20:00. Para peneliti kemudian menguji dampak eTRF pada kalori, lemak, dan nafsu makan. Para peneliti juga menguji semua para peserta untuk kedua jadwal makan untuk menghilangkan subjektivitas.

Para peneliti dapat menyimpulkan bahwa meskipun eTRF tidak mempengaruhi berapa banyak kalori peserta terbakar, metode ini dapat mengurangi jam lapar setiap hari dan meningkat pembakaran lemak selama beberapa jam di malam hari. Hal ini juga meningkatkan fleksibilitas metabolisme, yang merupakan kemampuan tubuh untuk beralih antara pembakaran karbohidrat dan lemak. Namun sejauh ini, apakah eTRF membantu penurunan berat badan atau meningkatkan aspek lain dari kesehatan masih belum diketahui.Temuan awal menunjukkan untuk pertama kalinya pada manusia bahwa waktu makan siang hari tidak berdampak pada metabolisme kata Dale Schoeller, PhD, FTOs juru bicara The Obesitas Masyarakat dan Profesor Emeritus di University of Wisconsin yang dilansir dari Sciencedaily, Kamis (03/11/2016).

Baca juga Artikel lain