Para Ilmuwan Temukan Perangkat Pendeteksi Virus Zika

www.JATIMTECH.com – Para ilmuwan medis dari MIT telah membuat perangkat baru untuk mendeteksi virus Zika. Sebuah tes berbasis kertas ini yang dikembangkan di MIT dan lembaga lainnya yang mana dapat mendiagnosa infeksi virus Zika dalam beberapa jam saja.
Wabah virus Zika yang dimulai di Brazil pada bulan April 2015 telah dikaitkan dengan cacat lahir yang dikenal sebagai microcephaly. Banyak orang yang terinfeksi mengalami gejala dan ketika gejala muncul mereka sangat mirip dengan virus terkait seperti demam berdarah dan chikungunya.
Saat ini, pasien yang didiagnosis dengan menguji apakah mereka memiliki antibodi terhadap Zika dalam aliran darah mereka atau dengan mencari potongan genom virus dalam sampel darah pasien dengan menggunakan tes yang dikenal sebagai Polymerase Chain Reaction (PCR). Namun sayangnya tes yang sekarang ini digunakan memakan waktu dalam beberapa hari atau bahkan mingguan hanya untuk menghasilkan hasil apakah orang itu positif atau tidak, dan tes antibodi ini tidak dapat membedakan secara akurat antara Zika dan demam berdarah.
“Salah satu masalah utama di lapangan bagaimana mampu membedakan antara virus Zika dengan virus yang lain yang mana mempunyai gejala yang mirip,” kata Lee Gehrke, Hermann L.F. von Helmholtz selaku Profesor di IMES.
Perangkat baru ini didasarkan pada teknologi yang Collins dan rekan-rekan kembangkan sebelumnya untuk mendeteksi virus Ebola. Pada bulan Oktober 2014, para peneliti menunjukkan bahwa mereka bisa menciptakan jaringan gen sintetis dan menanamkan mereka pada cakram kertas kecil. Jaringan gen ini dapat diprogram untuk mendeteksi urutan genetik tertentu yang menyebabkan kertas berubah warna.
Setelah belajar tentang wabah Zika, para peneliti memutuskan untuk mencoba mengadaptasi perangkat mereka untuk mendiagnosa wabah Zika yang telah menyebar ke Amerika Utara sejak wabah itu mulai terdeteksi di Brasil.
Collins dan rekan-rekannya mengembangkan sensor tertanam dalam cakram kertas yang dapat mendeteksi 24 urutan RNA yang berbeda di genom virus Zika. Ketika urutan RNA target yang hadir ia memulai serangkaian interaksi yang mengubah kertas dari kuning ke ungu.