www.JATIMTECH.com – Kabarnya ahli saraf telah menemukan bukti baru bahwa otak kita bisa memiliki 10 kali kapasitas memori yang tidak diduga sebelumnya. Jika dalam istilah komputer maka setidaknya ada 1 petabyte (1.000.000 GB) ruang penyimpanan yang setara dengan otak kita. Itu juga setara dengan kapasitas memori sekitar 7s (32 GB jenis) iPhone.
Ini adalah bom nyata di bidang neuroscience menurut kata salah satu peneliti Terry Sejnowski dari Salk Institute untuk Studi Biologi. Untuk menjadi jelas, para ilmuwan sering mengartikan kapasitas otak kita ke dalam istilah komputer, namun ternyata otak kita jauh lebih kompleks dan fleksibel daripada hard drive.
Otak kita bekerja dengan pengkodean memori dengan menembakkan neuron di daerah otak yang berbeda dan membuat pikiran memiliki kata sandi yang mana ketika kita berpikir mengenai pengalaman apa yang pernah kita lalui maka akan muncul sesuai dengan kata sandi yang dikeluarkan. Semisal ketika kalian ditanya pengalaman apa yang dilalui saat kalian berusia 12 tahun? Nah, saat itulah memori kita akan bekerja sesuai dengan kata sandi.
Hal ini berarti memori didistribusikan di seluruh otak tidak seperti komputer yang hanya memiliki satu lokasi tertentu untuk setiap file. Seperti yang ditunjukkan Robert Epstein, otak manusia tidak menyimpan kata-kata atau aturan-aturan yang menceritakannya bagaimana untuk memanipulasi mereka dan tidak membuat representasi dari rangsangan visual kemudian menyimpannya dalam memori jangka pendek dan kemudian mentransfer ke perangkat memori jangka panjang.
Komputer melakukan semua hal ini, tetapi organisme ternyata memiliki kapasitas yang lebih besar dari yang diperkirakan sebelumnya, karena ada lebih banyak keragaman dalam sinapsis.Tim Peneliti melakukan uji coba disebuah area otak umumnya yang terkait dengan memori jangka panjang dari hewan tikus yang mana menggunakan model komputer 3D untuk menyelidiki fungsi memori. Mereka pertama kali menemukan bukti bahwa hasil dari merekonstruksi setiap dendrit, akson, proses glial, dan sinaps dari volume hippocampus yaitu ukuran sel darah merah tunggal menggambarkan kompleksitas dan keragaman didalam otak kata salah satu tim, Kristen Harris dari University of Texas, Austin.
Sangat penting untuk dicatat bahwa studi ini hanya dilakukan pada tikus dan sampai penelitian ini diterapkan pada manusia, tidak ada cara untuk mengetahui apakah hasil dapat direplikasi.Tapi para peneliti berharap bahwa wawasan baru akan memacu pemahaman yang lebih baik mengenai otak kita dan penemuan ini dapat digunakan oleh para ilmuwan komputer untuk membuat sistem yang jauh lebih efisien berdasarkan memori otak yang dilansir dari Sciencealert, Kamis (03/11/2016).