www.JATIMTECH.com – Sekitar empat miliar tahun yang lalu, terdapat sebuah teori yang mengatakan kalau tata surya terbentuk akibat dari adanya hujan batu di ruang angkasa, oleh karena itu hal ini menyebabkan adanya lengkungan atau kawah di beberapa planet dan bulan. Lalu seiring dengan berjalannya waktu kawah-kawah ini akan hilang karena adanya sifat erosi. Ada pula teori terkemuka Late Heavy Bombardment (LHB) yang menjelaskan terjadinya keadaan di atas serta mengorbitnya beberapa planet luar seperti Jupiter dan Saturnus, dilansir dari Space, Jumat (19/02/2016).
Vesta merupakan sebuah asteroid besar yang mengorbit di antara Mars dan Jupiter, namun uniknya asteroid ini membantah beberapa penjelasan dari teori LHB. Keanehan-keanehan ini membuat NASA mengirim pesawat ruang angkasa, Dawn pada tahun 2011 khusus untuk menyelidiki asteroid ini secara dekat, dan saat itu penyelidikan ini menghasilkan beberapa informasi diantaranya permukaan asteroid ini pengap dan adanya sisa-sisa benturan bebatuan di permukaan asteroid yang diduga ini terjadi sekitar empat miliar tahun lalu. Vesta sendiri juga termasuk salah satu dari segelintir bagian yang ada di tata surya.
“Kami telah menghitung erosi yang terjadi di asteroid ini, yang mana mempunyai kedalaman erosi sekitar 20 hingga 30 km (12,5 ke 18,6 mil) dan keadaan ini di rasa sangat kompatibel dengan kelangsungan permukaan yang ada di sana, “tulis pemimpin peneliti Simona Pirani, Ph.D. di Lund Observatory di Swedia.
Selain perhitungan erosi di atas, Pirani juga membenarkan adanya penemuan jejak-jejak kawah LHB pada permukaan asteroid, dan kami menemukan bahwa kawah diproduksi setelah LHB pada empat miliar tahun yang lalu, yang akhirnya terhapus oleh erosi di permukannya.
Sebenarnya kalau kita membahas mengenai erosi yang sempat menghapus jejak-jejak LBH ini, setidaknya ada beberapa mekanisme yang bisa menyebabkan itu, tulis Pirani.