www.JATIMTECH.com – Grab Taxi merubah namanya menjadi Grab. Perubahan brand Grab Taxi ini diumumkan langsung oleh CEO Grab saat ini, Anthony Tan. Tapi apakah alasan utama Anthony Tan selaku CEO melakukan re-branding Grab Taxi? Dilansir dari Tech in Asia (29/1/2016), selaku CEO dan co-founder Grab, Anthony Tan mengatakan bahwa nama Taxi di belakang Grab dinilai sangat berlebihan. Selain alasan tersebut, Anthony Tan juga menjelaskan jika saat ini Grab lebih dari sekedar aplikasi taxi.
Tak hanya merubah nama, Grab Taxi juga merubah beberapa elemen penting bagi Grab. Perubahan tersebut dilakukan untuk enam negara di mana Grab beroperasi, seperti GrabTaxi Indonesia. Re-branding Grab juga disertai dengan ReJig visual, logo baru, dan juga re-design aplikasi.
Kita semua tahu bahwa Grab Taxi saat ini bersaing dengan Uber Taxi. Bulan lalu, perusahaan yang berbasis di Singapura mengumumkan telah bergabung dengan aliansi antara perusahaan ridesharing Lyft, Ola, dan Didi Kuaidi untuk mengambil musuh mereka yang berbasis di AS. Aliansi Grab memungkinkan pelanggan dari keempat perusahaan untuk menggunakan layanan masing-masing ketika mereka berada di wilayah masing-masing tanpa beralih aplikasi. Selain itu, perusahaan juga berbagi teknologi dan data wawasan.
Perubahan nama GrabTaxi menjadi Grab tentu akan membawa promo Grab Taxi Indonesia. Grab menjanjikan beberapa fitur Grab Taxi akan menghampiri Grab Car di seluruh wilayah Grab di Aisa Tenggara, termasuk GrabTaxi Indonesia. Fitur baru otu adalah GrabPay dan GrabWork, keduanya akan menghampiri beberapa Grab Car di beberapa kota besar Indonesia. Seperti Grab Taxi Surabaya, Grab Taxi Bali, dan tentunya Grab Taxi Jakarta.
Di enam negara GrabTaxi beroperasi, Grab memiliki driver 200.000 dan 1,5 juta pemesanan per hari pada tahun 2015. GrabCar melihat pertumbuhan bulanan rata-rata 35 persen, sementara GrabBike tumbuh 75 persen. Selama 2015, perusahaan meluncurkan layanan carpooling GrabHitch dan layanan pengiriman GrabExpress.